Musik diciptakan untuk memengaruhi kondisi psikologis manusia. Dan, manusia adalah makhluk yang kompleks. Setiap musik memiliki elemen dasar, yaitu pitch(frekuensi suara), tempo, timbre (warna suara) dan dinamika. Denyut jantung ibu merupakan stimulus musik pertama yang didengar oleh janin. Karena itu, musik yang diperdengarkan untuk tujuan tertentu harus dibuat berdasarkan kebutuhan per individu.
Umumnya, kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, endokrin serta sistem kardiovaskuler ibu dan janin. Kehamilan tidak hanya menyebabkan perubahan pada pelvis dan abdomen ibu hamil tetapi juga seluruh bagian tubuh.
Bagi janin, keseimbangan hormonal dan metabolisme akan mempengaruhi pertumbuhan sel-sel. Sel-sel ini sebaiknya di stimulasi sejak dini agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Kecerdasan manusia tidak hanya ditentukan semata-mata oleh jumlah sel otak yang dimiliki, tetapi lebih ditentukan oleh seberapa banyak koneksi (synaps) yang bisa terjadi antar sel-sel otak. Setiap sel-sel otak dapat memiliki kemungkinan 1 hingga 20.000 sinaps. Koneksi antar sel otak ini akan terjadi bila otak sering diberi stimulus.
Ada tiga jenis stimuli yang akan meningkatkan kecerdasan janin. Stimuli tersebut adalah stimuli fisik-motorik, misalnya, ibu mengelus-elus perut, atau memberikan respon apabila ada gerakan-gerakan yang dilakukan sang janin; stimuli kognitif, misalnya, ibu hamil berkomunikasi dengan bayinya dengan cara berbicara atau mendongeng pada sang janin; stimuli efektif, misalnya, menyentuh perasaan bayi dengan memperdengarkan jenis musik tertentu. Jika hal ini dilakukan dengan sering dan teratur, maka hasilnya akan lebih baik lagi.
Pentingnya stimulus, khususnya musik, akan menyeimbangkan IQ dan EQ sang janin, bahkan berpengaruh besar pada kehidupannya kelak. Keseimbangan ini terlihat pada fungsi otak kanan dan otak kiri manusia. Otak kiri berkaitan dengan kemampuan berbicara, mengingat dengan tata bahasa, berfikir secara sistematis, mengendalikan emosi, memandang hidup dengan serius, bekerja dengan fakta, kemampuan menganalisa, berfikir logis, tugas-tugas praktis, kegiatan terpola, daya ingat (nama, waktu, peristiwa) dan organisasi.
Sementara otak kanan berhubungan dengan, perkembangan artistik/kreatif, perasaan, menyatakan emosi, irama musik, memandang hidup dengan santai, membuat sintesa, imajinasi, lamunan, berfikir secara global dan intuitif, tugas-tugas abstrak, improvisasi, kegiatan terbuka, pengenalan diri dan orang lain, sosialisasi dan pengembangan kepribadian.
Terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan pengaruh musik pada kehamilan, antara lain:
- Tahun 1962, Dr.Lee Salk memperlihatkan bahwa janin sadar akan detak jantung ibunya.
- Tahun 1991, Janet Caine dari Florida melaporkan penelitian terhadap 52 bayi prematur dan bayi baru lahir yang bobot lahirnya rendah tentang efek musik vokal selama 60 menit, termasuk nina bobo dan lagu anak-anak, telah mengurangi masa tinggal di rumah sakit rata-rata 5 hari. Tingkat kehilangan bobot pada kelompok bai yang mendengarkan musik rata-rata 50% lebih rendah, asupan susu formula pun berkurang, dan tingkat stresnya menurun.
- Tahun 1992, Shahidullah dan Hepper melakukan penelitian dengan memperdengarkan nada murni 250-500Hz pada 400 janin yang berusia 16 minggu dalam kandungan. Hasilnya menunjukkan signifikansi kemampuan mendengar bayi ternyata 8 minggu lebih cepat daripada perkembangan sempurna indra pendengaran pada minggu ke-24.
- Tahun 1993, Majalah Science melaporkan penelitian baru yang menggambarkan kegiatan listrik di otak-otak bayi dengan kemampuan mereka untuk mengenali suku kata sederhana yang telah diajarkan ibu mereka sejak dalam kandungan.
- Tahun 1996, Journal American Medical Association melaporkan tentang hasil studi terapi musik di Texas yang menemukan bahwa rangsangan musik meningkatkan pelepasan endorfin selama proses kelahiran sehingga menurunkan pemakaian obat-obatan anestesi.
Terdapat beberapa penjelasan tentang pengaruh musik terhadap ibu hamil selama kehamilan. Bunyi-bunyi frekuensi tinggi (3000Hz atau lebih) akan mempengaruhi fungsi-fungsi kognitif seperti berpikir, persepsi spasial, dan ingatan. Bunyi-bunyi Frekuensi sedang (750-3000Hz) cenderung merangsang jantung, paru-paru, dan emosi. Bunyi-bunyi rendah (125-750Hz) akan mempengaruhi gerakan fisik.
Saat mendengarkan musik, otak memproses apa yang didengar, detak jantung cenderung mengikuti atau sinkron dengan kecepatan musik yang satuannya bit permenit. Hal ini menjelaskan mengapa saat mendengarkan musik dengan tempo yang tinggi detak jantung meningkat. Saat mendengar musik dengan tempo (bit per menit) yang rendah, misal 55-70 bpm, detak jantung akan melambat dan tubuh akan menjadi relaks.
Endorfin, yang merupakan zat candu alamiah di otak, akan dilepaskan saat tubuh merasa rileks. Hormon-hormon stres, yang meliputi adreronocorticotrophic(ACTH), prolaktin, dan hormon pertumbuhan (GH), dalam darah akan selaras kadarnya saat mendengarkan musik.
Keadaan relaks ini akan memperlancar sirkulasi darah ibu dan janin melalui plasenta. Denyut jantung janin akan mengikuti sinkronasi dengan denyut jantung ibu sebagai sumber musik pertama yang janin dengar dalam kandungan. Keseimbangan ini harus dijaga dari stress, baik fisik maupun psikis, agar janin tidak mengalami gangguan pertumbuhan selama dalam uterus dan penyulit bagi ibu hamil selama kehamilan hingga persalinan bagi ibu.
——————————-
Pustaka:
1. B, Pribakti., dr.,Sp.OG(K), 2007. Cerdaskan Janin Dengan Musik.http://www.indomedia.com/bpost/072007/23/ragam/art-1.htm (23 Juli 2007).
2. Campbell, Don.,Ph.D. 2001. Efek Mozart: Memanfaatkan Kekuatan Musik untuk Mempertajam Pikiran, Meningkatkan Kreativitas dan Menyehatkan Tubuh.Jakarta: Gramedia Pustaka Tama.
3. Cecilia, Siagian Priska. 2008. Janin Tumbuh Cerdas Lewat Musik.http://www.jurnalnasional.com (30 Maret 2008).
4. Chamberlain., David B.,MD. 2008. The Fetal Sense: A Classical View.http://www.birthpsychology.com/lifebefore/index.html (19 Februari2008)
5. Cunningham, Gary.,F, MD, et al. 2007. Williams Obtetrics 22nd. USA: The Mc GrawHill Companies.
6. Gilang. 2004, Rajin Dengar Musik, anak Cerdas Berkualitas.http://www.pdpersi.or.id (14 agustus 2000)
7.Gunawan, Adi, W. 2003. Genius Learning Strategy. Jakarta: Gramedia Pustaka Tama
8. Guyton, Arthur. C,. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
9. Hermanto.dr.,Sp.OG(K), 2007. Temuan Baru di Bidang Pelayanan Kebidanan.http://www.pogisurabaya.org (10 Agustus 2007).
10. Mochtar, Rustam, Prof., Dr., MPH. 2002. Sinopsis Obstetri 1. Jakarta: EGC
12. Suririnah, dr., 2005. Pengaruh Musik Bagi Bayi Dalam Kandungan Anda.http://www.infoibu.com (19 Februari 2008).