Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan pertolongan darinya maka pada hari Minggu, 30 Juni 2013 pukul 19.40 WITA telah lahir anak ke-2 kami. Seorang putri cantiiiiiiiik dan imut, dengan berat 2,6 kg dan panjang 47 cm....
Kehadiran peri kecilku yang satu ini menorehkan banyak sekali cerita :)
Pertama dari kehadirannya yang tak disangka. Setelah selesai menyapih anak pertama Abdul Rahman Alghifary bulan berikutnya kok g datang bulan, setelah di test pack.. Ow..ow...ow ternyata sudah ada calon dedek di perut mama. sebenernya sih belum siap dengan kehadirannya tapi ya mau di gimanakan lagi udah di amanahi ya di terima sajo.. berharap dan berdo'a semoga dedenya cewe ^_^
trimester awal sama beratnya q rasakan seperti kehamilan yang pertama. mual jika mencium bau parfum tapi kali ini g pake sebel sama ayahnya kyk waktu hamil si KK :D
di balik kelahiran dedek ada terselip cerita lutchu juga loh.
kelahiran kali ini pake acara di induksi, belum pengalaman si tapi katanya lebih sakit dari kontaksi klahiran normal.. ya udah, di jalani saja.setelah induksi pertama jam 11 siang. aq rehat dl d ruang perawatan. jam 5 sore d periksa bukaanx br 1.. padahal sakitnya udah kyk pembukaan 6 wkt si KK lahir. akhirnya induksia d tambah 1 lg. dr situ kontrasinya udah g karuan deh, muka dah jlek bgt tuh :D
Jumat, 18 Mei 2018
APE LAMIN ETAM (Alat Permainan Edukatif biji Lai sbg Alternatif Media bErmain untk meningkaTkan Aspek perkeMbangan anak)

PENDIDIK PAUD KB/TPA/SPS
APE LAMIN ETAM
Oleh :
Arin Fathonah
PAUD Terpadu Kuncup Melati
PIKA-PKT
Jl. Catelya PC VI Komplek PKT
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT, dengan izinNya saya dapat menyelesaikan karya nyata ini berkat kemudahan dariNya. Terima kasih juga saya
sampaikan kepada:
1.
Suami
dan anak-anak tercinta yang menjadi penyemangat saya dalam menyelesaikan karya ini.
2.
Bapak Hasbi Syamsir, M.Hum, Ibu Fitri
Susilowati, SE, Ibu
Nurdaniati dan Ibu Catur Dewi Kusuma Harsini, S.Sen yang
telah memberi banyak masukan dan bimbingan.
3.
Ibu-ibu bidang pendidikan Persatuan
Istri Karyawan Pupuk Kaltim (PIKA-PKT)
4.
Ibu
Puji Astuti, S.Si sebagai pengelola PAUD Terpadu Kuncup Melati
PIKA-PKT atas dukungan dan bimbingannya.
5.
Teman-teman
pendidik di PAUD Terpadu Kuncup Melati PIKA-PKT atas dukungan dan kerjasamanya.
6.
Dan
juga anak didik saya yang juga merupakan motivasi untuk saya.
Karya ini ini memuat tentang Alat Permainan
Edukatif “LAMIN ETAM (biji
Lai sebagai Alternatif Media bErmain untuk meningkaTkan Aspek perkeMbangan)”.
Karya tulis ini saya
buat agar dapat menjadi
referensi bahan ajar bagi para pembaca yang khususnya para pendidik PAUD dalam mengembangkan
kreatifitas pembuatan Alat Permainan Edukatif untuk Anak Usia Dini.
Semoga karya tulis ini dapat memberikan
wawasan yang luas kepada pembaca. Penulisan karya nyata ini masih jauh dari sempurna, penyusun
mohon untuk saran dan kritiknya untuk penyempurnaan karya selanjutnya.
Terima
kasih.
Penulis,
DAFTAR
ISI
Halaman Judul
Lembar Pengesahan Keaslian Karya
Kata Pengantar.................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang...................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................. 3
C.
Tujuan Penulisan................................................................................... 3
D.
Strategi Penyelesaian Masalah.............................................................. 4
BAB II : PEMBAHASAN
A.
Prosedur Kegiatan................................................................................ 5
B.
Hasil Kegiatan...................................................................................... 14
C.
Dampak Kegiatan................................................................................. 16
D.
Faktor Penghambat dan Pendukung..................................................... 17
BAB III : PENUTUP
A.
Kesimpulan........................................................................................... 18
B.
Saran..................................................................................................... 18
LAMPIRAN-LAMPIRAN
·
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Untuk
mewujudkan Indonesia emas dan melahirkan generasi yang gemilang, Indonesia membutuhkan sebuah pendidikan yang
holistik dan menyeluruh. Pendidikan bukan dimulai saat seorang anak memasuki
dunia sekolah formal saja. Namun perhatian pemerintah kini sudah tertuju pada
pemberian pendidikan bagi anak-anak usia dini.
Pemberian
pendidikan sejak dini adalah sangat penting. Anak usia dini (0-6 tahun)
merupakan anak-anak yang berada dalam usia emas kehidupan seorang manusia. Maka
pemberian pendidikan sangat menentukan keberlangsungan kehidupan anak ini
kelak. Pendidikan yang baik, benar dan berkarakter akan menumbuhkan generasi
yang berkarakter baik, dan begitu pula sebaliknya. Kesalahan pemberian
pendidikan akan memberikan efek yang buruk bagi anak. Dalam kurun waktu
beberapa tahun ini pemerintah pun mencanangkan
pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yakni dengan mengadakan
program “Satu Desa Satu PAUD”.
Bermain
sambil belajar adalah cara anak usia dini untuk mempelajari sesuatu. Dengan
bermain anak mencoba segala hal dan dengannya ia mendapatkan pengalaman
belajar. Pembelajaran dengan bermain juga lebih menyenangkan bagi anak. Pembelajaran dengan bermain akan dapat tersimpan
lebih lama dalam memori anak. Karena ialah yang menemukan pembelajaran itu
sendiri melalui proses bermain.
Alat
permainan yang ada di pasaran yang
memiliki kualitas baik harganya cenderung tinggi sedangkan alat permainan yang
harganya murah kualitasnya juga cenderung rendah. Sedangkan alat permainan yang
dibutuhkan pada pendidikan anak usia dini adalah alat permainan yang
kualitasnya baik namun dengan harga yang murah dan terjangkau.
Bermain
bagi anak usia dini dapat dilakukan dimana saja dan dengan benda apapun yang
ada disekitar. Bahkan dari biji buah-buahan yang terbuang dan tidak digunakan
lagi dapat menjadi sebuah mainan bagi mereka. Didaerah Kalimantan, terdapat buah-buahan khas yang hanya ada disana
yaitu Wanyi, Cempedak, Lai, Dopar dan lain-lain. Pada saat musimnya, buah-buah ini banyak sekali
didapati di pasar maupun dijual di pinggir jalan. Setelah dikonsumsi daging
buahnya, biji-biji dari buah ini lebih banyak yang dibuang begitu saja.
Melihat
kondisi yang muncul diatas, penulis terinspirasi untuk membuat alat permainan
edukatif bagi anak usia dini dengan memanfaatkan biji dari buah-buahan khususnya
buah khas Kalimantan diantaranya adalah Lai, dan dituangkan dalam karya nyata yang
berjudul ”LAMIN
ETAM (biji
Lai sebagai Alternatif Media bErmain untuk meningkaTkan Aspek perkeMbangan)” sebagai salah satu pilihan
alat permainan yang dapat diterapkan dalam proses KBM (Kegiatan Belajar
Mengajar) di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Gambar Rumah Lamin
Dalam
karya nyata ini, selain sebagai akronim judul LAMIN ETAM juga memiliki makna
tersendiri dalam bahasa kutai. LAMIN berarti rumah dan
ETAM berarti kami. Rumah lamin berbentuk persegi panjang dengan panjang sekitar
300 m, lebar 15 m dan tinggi kurang lebih 3 m. Rumah lamin dihuni 12-30 kepala
keluarga dan mampu menampung kurang lebih 100 orang. Penulis mengangkat bahasa kutai, rumah adat dan juga buah khas yang ada di
Kalimantan, untuk melestarikan kebudayaan ini
dan agar dapat diketahui oleh para pembaca.
Melalui
karya nyata ini penulis mengharapkan agar pendidik PAUD dapat meningkatkan
kreatifitasnya dalam membuat alat permainan edukatif yang menyenangkan bagi
anak, serta dapat menstimulasi perkembangan dasarnya yang sesuai dengan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 137 tahun 2014.
B.
Rumusan
masalah
Permasalahan yang muncul
dalam membuat karya nyata ini adalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana
cara membuat APE LAMIN ETAM yang menarik, aman dan sesuai dengan perkembangan anak usia dini?
2. Bagaimana cara menerapkan APE LAMIN ETAM dalam
kegiatan belajar mengajar anak usia dini?
3. Bagaimana peningkatan aspek perkembangan dasar anak
usia dini dengan APE LAMIN ETAM?
C.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan
yang ada, maka tujuan penulisan karya ini adalah :
1.
Memaparkan
prosedur pembuatan APE LAMIN ETAM sebagai salah satu alat permainan edukatif
yang menarik, aman dan sesuai dengan tahap perkembangan anak usia
dini.
2.
Untuk
mengetahui bagaimana cara menerapkan APE LAMIN ETAM dalam kegiatan belajar
mengajar.
3.
Untuk
memaparkan peningkatan aspek perkembangan dasar anak usia dini dengan menerapkan
APE LAMIN ETAM.
D.
Strategi
Penyelesaian Masalah
Berdasarkan latar belakang,
masalah dan tujuan yang diuraikan di atas. dan berbekal pengalaman penulis menjadi pendidik di PAUD Terpadu Kuncup Melati
PIKA-PKT sejak tahun 2005.
Penulis menyusun sebuah strategi untuk memecahkan masalahnya. Strategi
tersebut adalah
:
1.
Pada
saat proses pembuatan, memilih bahan yang aman bagi anak dan merancang alat
permainan edukatif yang menarik dan sesuai dengan tahap perkembangan anak.
2.
Pada
saat proses pembelajaran, menggunakan metode yang menyenangkan sehingga anak tertarik
untuk belajar dan bermain dengan APE LAMIN ETAM
3.
Merancang
pembelajaran dan evaluasi kegiatan APE LAMIN ETAM yang mengacu pada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no 137 tahun 2014 tentang “Standart Isi
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak” dan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan no 146 tahun 2014 tentang “Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
PAUD”.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Prosedur Kegiatan
Kegiatan
ini dilaksanakan di PAUD Terpadu Kuncup Melati PIKA-PKT (Persatuan Istri
Karyawan PT.Pupuk Kalimantan Timur). Setelah anak didik melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan APE LAMIN
ETAM sebagai pilihan Alat Permainan dalam pembelajaran di PAUD ini,
diharapkan :
1.
Dapat
membangkitkan minat atau semangat peserta didik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2.
Kegiatan
Belajar mengajar (KBM) menjadi lebih menyenangkan, sehingga setiap peserta
didik dapat menerima pembelajaran yang diberikan dengan lebih baik.
Tabel.
Alat permainan Edukatif LAMIN ETAM
No
|
NAMA APE
|
GAMBAR APE
|
PENERAPAN DI SENTRA
|
MANFAAT APE MODUS
|
1
|
APE LAMIN
ETAM Mengelompokkan biji (POKI)
|
Persiapan
Alam
|
-
Membantu memberikan pemahaman kepada anak tentang perbedaan ukuran
benda (biji-bijian)
|
|
2
|
APE LAMIN
ETAM Membilang (LANG-LANG)
|
Persiapan
Alam
Peran Besar
|
Membantu memberikan pemahaman kepada anak tentang
membilang biji-bijian dan untuk tingkat lebih lanjut untuk mengenalkan proses
penjumlahan
|
Prosedur kegiatan ini penulis
bagi menjadi tahapan pembuatan APE LAMIN
ETAM dan tahap Penerapan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan APE
LAMIN ETAM. Agar lebih jelas,
akan kami uraikan sebagai berikut :
1. Tahap
Pembuatan APE LAMIN ETAM
a.
Pemilihan
alat dan bahan
Untuk memilih alat dan bahan yang akan digunakan sebagai APE bagi anak
usia dini, hendaklah dipilih bahan-bahan yang kuat dan kokoh, aman, tidak
beracun, tidak memiliki
sudut yang tajam, memiliki warna yang menarik sehingga anak tertarik untuk
memainkannya.
·
Gunting
·
Pisau
pemotong
·
Alat tulis
·
Spidol
·
Penggaris
·
Kotak
bekas minuman
·
Kardus bekas
·
Kertas asturo
·
Kertas
lipat/kertas manila
·
Isolasi
dan Double tip (perekat)
·
Lakban bening
·
Lem
kayu/lem putih
b.
Penentuan
usia anak
APE LAMIN ETAM ini dibuat
untuk anak-anak dengan usia 3-4 tahun.
c.
Penentuan
tujuan pembuatan APE LAMIN ETAM
Tujuan pembuatan APE LAMIN ETAM
ini adalah untuk meningkatkan aspek perkembangan dasar anak usia 3-4 tahun,
yang indikatornya mengacu pada PERMENDIKBUD No. 137 tahun 2014.
d.
Cara
membuat APE LAMIN ETAM
1)
Cara membuat APE LAMIN ETAM
mengelompokkan
biji (POKI)
·
Kardus
bekas,
hilangkan sisinya satu bagian. Beri lubang pada bagian atas kanan. Dan lapisi
dengan kertas asturo berwana.
·
Buat lembaran kardus kecil lainnya untuk
ruang penyekat. Lapisi dengan kertas asturo berwarna.
·
Rekatkan lembaran kardus pada kotak
membentuk segitiga yang terputus. Sesuaikan jarak yang terputus tadi dengan
biji yang paling kecil sehingga pada saat biji menggelinding akan masuk pada
ruang tersebut.
·
Lakukan
hal yang sama dengan memberi jarak yang sesuai untuk biji-bijian yang lebih besar.
·
Tempelkan
kertas lipat dengan warna yang berbeda
untuk setiap ruang.
·
Selesai.
Gambar. APE LAMIN ETAM “POKI”
2)
Cara membuat APE LAMIN ETAM
membilang
(LANG-LANG)
·
Kotak
bekas teh dipotong menjadi dua. Beri
lubang pada bagian bawah.
·
Kemudian Beri lubang disalah satu sisinya
sebagai tempat untuk
menempatkan penyekat ke-1. Lapisi dengan kertas
lipat/asturo.
·
Penyekat
ke-1 dibuat dari potongan kardus yang
sesuai dengan ukuran sekat. Lapisi dengan kertas lipat dan asturo.
·
Lakukan
hal yang sama dengan kotak teh lainnya (buat 5 buah).
·
Kardus bekas yang berukuran sedang.
Buang sisi bagian atas dan sampingnya. Lapisi dengan kertas asturo berwarna.
·
Tempelkan
kotak teh yang telah dibungkus tadi pada sisi kardus.
·
Buat
konsep angka 1-5 dengan bilangannya. Tempelkan pada bagian depan kotak susu
warna-warni
·
Buat
penyekat ke-2
dengan potongan
kardus panjang pada bagian
bawah kardus.
Dengan posisi miring agar biji-bijian yang jatuh akan menggelinding ke satu
arah
·
Selesai
Gambar APE LAMIN ETAM “LANG-LANG”
e. Cara
memainkan APE LAMIN ETAM
1) Cara memainkan APE LAMIN ETAM “POKI” :
·
Jumput
biji-bijian, masukkan pada lubang bagian atas APE.
·
Biji-bijian
akan menggelinding dan masuk ke ruang sesuai dengan ukurannya. Ruang berwarna
merah untuk biji berukuran
kecil, ruang berwarna hijau untuk biji berukuran sedang dan ruang berwarna biru
untuk biji berukuran besar.
2) Cara
memainkan APE LAMIN ETAM “LANG-LANG”
·
Masukkan
biji-bijian sesuai dengan jumlah bilangan yang ada disetiap kotak.
·
Kotak
warna biru untuk 1 biji, kotak warna merah untuk 2 biji, kotak warna kuning
untuk 3 biji, kotak warna ungu untuk 4 biji dan kotak warna hijau untuk 5 biji.
·
Untuk
melihat apakah jumlah biji yang dimasukkan sesuai dengan gambar bilangannya,
tari sekat bagian bawah disetiap kotak.
·
Biji akan menggelinding ke arah lubang
paling bawah kardus.
·
Jika
anak sudah mahir menggunakan APE untuk membilang seperti contoh diatas.
Kegiatan dapat ditingkatkan dengan menjumlahkan biji.
·
Contoh
cara menjumlahkannya adalah kita tambahkan kartu penjumlahan misalkan 1+2 = …
·
Setelah
anak mengisi setiap kotak maka kita ajarkan anak untuk menarik sekat pada kotak
biru (angka 1) dan sekat pada kotak merah (angka 2). Biji-bijian akan jatuh,
kita miringkan APE ke kanan dan keluarkan seluruh biji-bijian. Hitung jumlah
biji-bijian yang keluar.
·
Dari
contoh diatas maka 1 + 2 = Jumlah biji-bijian yang keluar.
·
Dengan
menggunakan APE LAMIN ETAM “LANG-LANG”
menjumlahkan jadi lebih
menyenangkan
2. Penerapan
APE LAMIN ETAM dalam Kegiatan Belajar Mengajar
APE LAMIN ETAM
ini dapat diterapkan dibeberapa sentra seperti APE LAMIN ETAM “POKI”
dapat diterapkan di sentra persiapan dan alam, APE LAMIN ETAM “LANG-LANG” dapat
diterapkan di sentra persiapan, alam dan main peran besar. Berikut proses penerapan APE
LAMIN ETAM di sentra persiapan :
a.
Perencanaan
Pembelajaran
Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal yang
harus dilakukan oleh guru adalah mempersiapkan perencanaan pembelajaran. Dengan
menggunakan kurikulum 2013, perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh
penulis adalah dengan membuat Rencana Program Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), terlampir. Indikator yang digunakan oleh penulis mengacu pada
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no 137 tahun 2014 tentang “Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum PAUD” dan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan no 146 tahun 2014 tentang “Standart Isi Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak”.
Media pembelajaran yang digunakan oleh penulis dalam
menyampaikan tema pembelajaran adalah media yang kongkrit yang secara langsung
dapat dilihat, diraba dan dirasakan oleh anak. Dalam karya nyata ini, tema yang penulis angkat adalah tema “Tanaman” dengan
sub tema “Buah-Buahan”. Dengan sub-sub tema yang akan membahas buah-buahan
khas yang merupakan buah asli Kalimantan yaitu, buah Lai, buah dopar dan buah Wanyi. Untuk pembelajaran
buah Lai dilaksanakan pada minggu pertama, buah dopar pada minggu kedua dan
buah wanyi pada minggu ketiga.
Gambar Buah Lai
Perencanaan
yang selanjutnya adalah membuat rancangan penilai pengamatan perkembangan anak,
dapat berupa format cek list, narasi (anekdot) maupun portofolio (dokumentasi).
Terlampir.
b.
Pelaksanaan
Pembelajaran
Lembaga
PAUD Terpadu Kuncup Melati menggunakan metode sentra dan lingkaran. Untuk pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode
sentra maka kegiatan dibagi menjadi beberapa pijakan/tahapan, yaitu:
1)
Pijakan
Lingkungan
Pada tahapan ini guru menyiapkan densitas yang akan dimainkan anak pada
hari tersebut sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Densitas
main harus memenuhi jumlah anak dan juga sesuai dengan usia dan tahapan
perkembangan anak. Gambar Densitas permainan Terlampir
2)
Pijakan
sebelum main
Sebelum bermain pendidik menyambut kedatangan anak, mengajak bernyanyi,
bertepuk atau bercerita sehingga pandangan dan perhatian anak terfokus pada
guru. Setelah mendapatkan perhatian seluruh kelas guru kemudian menyampaikan
materi tentang tema “Tanaman” dengan sub-sub tema “Buah Lai” yang akan dibahas hari itu. Pendidik menunjukkan
secara langsung bentuk buah Lai dan mengupasnya. Anak-anak mengamati kulit dan
daging buah Lai.
Anak-anak diajak
mencicipi rasa buah Lai dan mengumpulkan biji buahnya. Pendidik menanyakan
bagaimana rasa buah Lai tersebut untuk menggali pengetahuan anak.
Sebelum bermain, pendidik dan anak saling menyepakati peraturan dalam
bermain di sentra persiapan seperti :
a)
Memilih
teman
b)
Memilih
mainan
c)
Bermain
sampai tuntas di tempatnya
d)
Merapikan
mainan
e)
Lapor
kepada ibu guru ketika ingin berpindah mainan yang lain
f)
Bercerita
kepada teman dan guru
3)
Pijakan
saat main
Peran anak pada saat bermain :
a)
Anak
bermain dengan temannya di tempat yang telah mereka pilih sebelumnya
b)
Anak
bermain hingga tuntas di tempat yang telah disiapkan guru
c)
Anak
merapikan mainan setelah bermain
d)
Anak
melapor kepada ibu guru ketika ingin berpindah mainan yang lain
Peran guru pada saat bermain
:
a)
Memberi
motivasi anak yang belum mau bermain ataupun belum mau memilih teman untuk
diajak bermain bersama.
b)
Membimbing
anak yang belum mengerti cara menggunakan alat permainan.
c)
Mencatat
perkembangan yang muncul pada anak.
d)
Mendokumentasikan
kegiatan anak.
4)
Pijakan
setelah main
Setelah bermain adalah kegiatan selanjutnya adalah recalling. Anak
menceritakan pengalamannya bermain di sentra. Hal ini berfungsi untuk membantu
anak mengingat kembali kegiatan yang telah ia lakukan dan juga menumbuhkan
kepercayaan diri anak untuk berbicara disebuah forum.
c.
Penilaian
Pembelajaran
Pengamatan perkembangan anak dapat dilihat secara langsung pada saat
anak bercerita dan
bermain di sentra, khususnya pada saat memainkan APE LAMIN
ETAM. Pencatatan perkembangannya dapat dilakukan dengan cara ceklist,
narasi dan dokumentasi/portofolio (terlampir). Pendidik juga mengevaluasi keseluruhan proses
pembelajaran yang telah
dirangcang dalam RPPH (terlampir).
Pengevaluasian kegiatan ini berguna untuk penyempurnaan kegiatan selanjutnya.
B.
Hasil
kegiatan
Hasil pelaksanaan APE LAMIN ETAM ini adalah proses pembelajaran
untuk memahami urutan ukuran
setiap benda dan membilang biji-bijian menjadi lebih mudah. Anak-anak juga
terlihat senang memainkan APE LAMIN ETAM “POKI dan LANG-LANG”. Secara tidak
langsung pada saat bermain APE LAMIN ETAM “POKI” anak belajar tentang ukuran
biji yang berbeda-beda. Ketika memainkan APE LAMIN ETAM “LANG-LANG” anak belajar
untuk membilang biji-bijian.
Untuk melihat hasil
perkembangan yang muncul dari setiap anak, penulis menggunakan metode ceklist,
catatan anekdot dan portofolio
hasil karya dengan indikator
yang mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no 137 tahun 2014
tentang “Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum PAUD” dan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan no 146 tahun 2014 tentang “Standart Isi Tingkat
Pencapaian Perkembangan Anak”. Berikut ini contoh catatan harian dengan
ceklist yang penulis
gunakan untuk mengamati perkembangan anak yang menggunakan APE LAMIN ETAM :
CATATAN HARIAN
|
||||||
PAUD TERPADU KUNCUP MELATI PIKA-PKT
|
||||||
SENTRA PERSIAPAN
|
||||||
USIA 3-4 tahun
|
||||||
Kelompok :
|
Tema
|
: Tanaman
|
||||
Hari/Tanggal :
|
Sub Tema
|
: Buah Lai
|
||||
Kompetensi Inti
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
BB
|
MB
|
BSH
|
BSB
|
1. Sikap Spiritual
|
Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaanNya
|
Mengenal Lai sebagai ciptaan Tuhan
|
||||
2. Sikap Sosial
|
Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian
|
Menyimpan sepatu dan tas pada tempatnya
|
||||
3. Pengetahuan
|
Mengenal benda-benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola,
sifat, suara, tekstur, fungsi dan ciri-ciri lainnya)
|
Mengenal warna, bentuk dari buah Lai
|
||||
Mengenal warna, bentuk dari biji Lai
|
||||||
Membilang biji 1-5
|
||||||
Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non
verbal)
|
Mau mendengarkan orang lain bercerita
|
|||||
Mengenal berbagai karya dan aktifitas seni
|
Menggambar bebas
|
|||||
4. Keterampilan
|
Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda disekitar yang
dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi
dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya
|
Kemampuan motorik halus menjumput biji-bijian
|
||||
Menunjukkan kemampuan bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara
verbal dan non verbal)
|
Menceritakan Pengalaman bermainnya
|
|||||
Menunjukkan karya dan aktifitas seni dengan menggunakan berbagai media
|
Bangga dan mau menunjukkan hasil karyanya
|
|||||
KET :
|
||||||
BB
|
Belum berkembang
|
Penanggung Jawab
|
||||
MB
|
Mulai berkembang
|
|||||
BSH
|
Berkembang Sesuai Harapan
|
(ARIN FATHONAH)
|
||||
BSB
|
Berkembang Sangat Baik
|
Hasil pengamatan perkembangan anak
yang menggunakan APE LAMIN ETAM terdiri
dari dua siklus. Siklus pertama APE ini diterapkan di sentra Persiapan dan pada
saat siklus kedua APE ini diterapkan di sentra Alam. Dengan pengamatan dua
siklus tersebut dapat dilihat perkembangan setiap anak pada siklus pertama dan
siklus kedua. Hasil pengamatan terlampir.
C.
Dampak
kegiatan
Kegiatan ini memberikan
dampak positif kepada beberapa pihak, seperti dibawah ini :
1.
Dampak
bagi anak
Bagi anak, alat
perminan ini sangat menarik karena memacu mereka untuk mencoba memainkannya
terus menerus, bahkan ada anak yang berebut untuk memainkannya. Karena
kemenarikannya, APE ini kemudian diterapkan di beberapa sentra yaitu sentra
persiapan, alam dan main peran besar (hasil pengamatan anekdot dari peristiwa
tersebut terlampir). Dari hasil pengamatan ceklist dan anekdot yang terlampir
dapat dilihat peningkatan
Aspek Perkembangan anak yang
sesuai dengan tingkat usianya.
2.
Dampak
bagi pendidik
Untuk pendidik, kegiatan ini memberikan dampak seperti :
•
Guru
akan lebih kreatif dalam pembuatan APE dengan memanfaatkan barang yang ada disekitarnya.
•
Pelaksanaan
proses pembelajaran yang dilakukan guru akan semakin mudah dan terbantu dengan
menggunakan APE LAMIN ETAM.
•
Guru akan
semakin kaya akan variasi kegiatan bermain yang menyenangkan.
3.
Dampak
bagi lembaga
a.
Mengurangi
biaya penggeluaran pembelian APE.
b.
Dengan
meningkatnya kreatifitas guru dalam pembuatan APE LAMIN ETAM, akan menarik minat masyarakat untuk memasukkan anak
mereka ke lembaga.
c.
Meningkatkan potensi lokal yang ada
disekitar.
4.
Dampak
bagi orangtua
Memberikan inspirasi bagi para orangtua untuk membuat
alat permainan yang menyenangkan dan edukatif bagi anak mereka di rumah.
D.
Faktor
Penghambat dan pendukung
1.
Faktor
yang menghambat kegiatan ini adalah :
a. APE LAMIN
ETAM terbuat dari kardus yang mudah robek jika terkena air dan pengemasannya tidak benar maka daya
tahannya kurang optimal.
c. APE LAMIN ETAM membutuhkan pengawasan pada saat
memainkannya.
2.
Faktor
yang mendukung kegiatan ini adalah :
a. Alat dan bahan untuk membuat APE LAMIN ETAM mudah ditemukan.
b. Proses pembuatan APE LAMIN ETAM ini
mudah dan dapat diterapkan siapa saja. APE ini juga multiguna
yakni dapat dimainkan dibeberapa sentra.
c. Dinas pendidikan Kota Bontang yang telah memberikan
pelatihan pembuatan APE yang memanfaatkan muatan lokal yang ada disekitar.
d. Keluarga terutama suami yang telah memberikan motivasi,
sumbangsih ide dan membantu
pelaksaan pembuatan karya nyata ini.
e. Teman-teman sejawat yang telah memberikan motivasi dan
dukungan.
f. Anak didik yang merupakan motivasi terbesar saya,
untuk mengembangkan kemampuan mereka.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
kegiatan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa cara
membuat APE LAMIN ETAM ini mudah dan bahan
dasarnya juga mudah didapat.
Penerapan APE LAMIN ETAM membuat proses
belajar dan mengajar menjadi sangat menyenangkan, guru dapat mengenalkan
pengelompokan biji-bijian dengan APE LAMIN ETAM “POKI” dan guru dapat
mengajarkan membilang biji-bijian dengan APE LAMIN ETAM “LANG-LANG”
APE LAMIN ETAM dapat dicontoh dan
diterapkan oleh lembaga
PAUD manapun karena bahannya aman dan mudah diperoleh. Biji-bijian
yang digunakan dalam APE ini adalah merupakan biji dari tanaman asli
Kalimantan. Jika lembaga lain yang berada di luar pulau Kalimantan ingin
menerapkan APE ini, dapat menggunakan biji-bijian dari tanaman yang ada
disekitarnya. Dengan memainkan
APE LAMIN ETAM ini juga dapat
meningkatkan aspek perkembangan dasar anak sesuai dengan tahapan usianya.
B.
Saran
Pembuatan dan juga penerapan
APE LAMIN ETAM dalam pembelajaran di PAUD dapat direkomendasikan untuk :
1.
Para pendidik PAUD, sebagai salah satu alat
permainan edukatif yang dapat menstimulasi perkembangan anak usia dini.
2.
Pada pengelola PAUD, sebagai tambahan alat permainan
edukatif di lembaga yang dinaungi sehingga menghasilkan pendidik dan juga anak
didik yang kreatif.
Langganan:
Postingan (Atom)